Kursor

Wavy Tail

Senin, 19 November 2018

Tugas MSDM 2. Latihan dan Pengembangan SDM


LATIHAN DAN PENGEMBANGANGAN SUMBER DAYA MANUSIA 

A.    Pengertian dan Tujuan Pelatihan dan Pengembangan
Pelatihan dan pengembangan dapat didefinisikan sebagai usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan pegawai. Pelatihan dan pengembangan merupakan dua konsep yang sama, yaitu untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan. Tetapi, dilihat dari tujuannya, umumnya kedua konsep tersebut dapat dibedakan. Pelatihan lebih ditekankan pada peningkatan kemampuan untuk melakukan pekerjaan yang spesifik pada saat ini, dan pengembangan lebih ditekankan pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjan pada masa yang akan datang, yang dilakukan melalui pendekatan yang terintegrasi dengan kegiatan lain untuk mengubah perilaku kerja.
Pelatihan diperlukan pada saat memasuki lapangan pekerjaan. Pelatihan sumber daya manusia menjadi kemestian bagi setiap organisasi maupun lembaga, karena penempatan sumber daya manusia secara langsung tanpa pembekalan atau pelatihan dalam pekerjaan tidak menjamin mereka akan berhasil. Terdapat beberapa alasan mengapa pelatihan harus dilakukan atau menjadi bagian yang sangat penting dari kegiatan manajemen sumber daya manusia, diantaranya dan mungkin yang terpenting adalah:
a.  Pegawai yang baru direkrut sering kali belum memahami secara benar bagaimana melakukan pekerjaan.
b.    Perubahan-perubahan dalam lingkungan kerja dan tenaga kerja.
c.    Meningkatkan daya saing perusahaan dan memperbaiki produktivitas.

B.     Jenis Program Pelatihan dan Pengembangan
Pengembangan bertujuan untuk meningkatkan tingkat produktivitas kerja dalam melakukan memberikan peluang untuk berkembang, serta meningkatkan potensi karyawan. Biasanya untuk mengurangi masalah serta kendala beberapa pemimpin menggunakan beberapa cara untuk melakukan pelatihan dan pengembangan antara lain On the job training dan Off the job training Kedua program pelatihan dan pengembangan di atas masingmasing kategori mempunyai tujuan dalam hal pengajaran, attitude, pengetahuan dan keahlian yang berbeda. Untuk melakukan salah satu program bisa dengan beberapa teknik. Pada saat ini yang sering di gunakan adalah metode on the job training merupakan metode latihan yang paling banyak digunakan. Beberapa cara yang digunakan antara lain Rotasi Jabatan, Latihan Intruksi Pekerjaan, dan Magang.

C.    Orientasi pekerja baru
Orientasi adalah aktivitas yang menyangkut pengenalan individu terhadap organisasi, menyediakan landasan baru bagi karyawan baru agar mulai berfungsi secara efektif dan menyenangkan pada pekerjaan yang baru. Jenis orientasi  meliputi :
1.    Induksi yaitu tahap awal pada karyawan baru mempelajari apa yang akan dilakukan, kepada siapa harus bekerja sama, berkoordinasi dan di mana tempat meminta bantuan, apa dan bagaimana peraturan yang harus dijalankan, kebijakan, dan prosedur penting, dan seterusnya.
2.    Sosialisasi yaitu yang berjangka lebih panjang dimana karyawan baru mempelajari budaya perusahaan, normanorma sistem nilai, dan pola perilaku yang disyaratkan oleh organisasi dan kelompok.

D.    Tahap-tahap pelatihan
1.    Orientation (orientasi)
2.    Training Process (Proses Pelatihan)
3.    On the Job Training (OJT)

E.     Pelatihan Formal Dan Non Formal
Pelatihan formal adalah pelatihan yang dilaksanakan secara formal (resmi) oleh organisasi atau perusahaan untuk para karyawan. Pelatihan jenis ini biasanya dilakukan secara teratur, terjadwal dengan mengacu pada kurikulum-silabus yang sudah ada. Kurikulum silabus disusun berdasarkan kebutuhan pelatihan yang sudah dikaji sebelumnya, sehingga materi pelatihan itu benar-benar berkaitan dan dapat meningkatkan kemampuan pelaksanaan pekerjaan sehari-hari karyawan. Sedangkan Pelatihan nonformal adalah pelatihan yang diadakan untuk melengkapi pelatihan formal. Pelatihan formal tidak selalu dapat dilakukan, karna ia memerlukan biaya yang besar, waktu yang lama, dan tenaga kerja yang harus dibayar mahal dan sebagainya. Salah satu jenis pelatihan nonformal disebut Built In training (BIT) atau pelatihan melekat merupakan pelatihan yang berkesinambungan dan melekat dengan tugas setiap atasan, untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan standar uraian pekerjaan yang sudah ditetapkan sebelumnya

F.     Pelatihan Supervisor
Supervisor bisa terwujud jika pimpinan memiliki karakteristik supervisor yang ideal, yaitu supervisor yang ahli untuk menyelesaikan masalah teknis pekerjaan, mampu merangkul dan memotivasi seluruh bawahan serta menjadi pemberi saran pengembangan kepada pihak manajerial (Sutanto dan Anggrainy, 2011; Saeed, dkk, 2013; Certo, 2013; Kula dan Guler, 2014)

G.    Pengembangan Organisasi
Menurut Herbert J. Chruden (dalam Moekijat), Pengembangan organisasi berarti hal yang berlainan bagi berbagai ahli dalam bidang ini, akan tetapi pada dasarnya pengembangan organisasi merupakan suatu metode untuk memudahkan perubahan dan pengembangan dalam orang-orang (misalnya dalam gaya, nilai, dan ketrampilan), dalam teknologi ( misalnya dalam kesederhanaan yang lebih besar, dalam kompleksitas), dan dalam proses dan struktur organisasi (misalnya dalam hubungan, peranan).
Tujuan pengembangan organisasi adalah untuk mengusahakan agar organisasi, melalui orang atau pegawai dapat memecahkan masalah yang timbul di dalamnya. Ciri-ciri Pengembangan Organisasi 13 ciri umum pengembangan organisasi, menurut Kenneth N. Wexley dan Gary A. Yukl:
1.        Pengembangan organisasi mengandung suatu sistem organisasi total.
2.        Pengembangan organisasi memandang organisasi dari sudut ancangan atau pendekatan sistem.
3.        Pengembangan organisasi dibantu manajemen puncak.
4.    Sering digunakan pelayanan seorang perantara perubahan pihak ketiga. Baik pihak dalam yang bersifat eksternal dari sub sistem maupun pihak luar itu sendiri.
5.     Pengembangan organisasi merupakan suatu usaha terencana. Hal ini mengandung diagnosis yang sistematis, rencana terinci untuk memperbaiki keadaan dan pengarahan sumber daya untuk melaksanakan program.
6.        Pengembangan organisasi dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan kesehatan organisasi.
7.  Pengembangan organisasi menggunakan pengetahuan ilmu perilaku. Hal ini didasarkan atas pengetahuan dan teknologi yang diperoleh dari berbagai bidang : kepemimpinan, komunikasi, motivasi, penentuan tujuan, sikap, struktur, hubungan anggota.
8.        Pengembangan organisasi merupakan suatu proses jangka panjang.
9.        Pengembangan organisasi merupakan suatu proses yang terus-menerus, tanpa berhenti.
10.    Pengembangan organisasi terutama memusatkan pada pengubahan sikap, perilaku, dan hasil kerja kelompok atau tim organisasi, ketimbang pada individu
11.  Pengembangan organisasi bertumpu pada pengalaman s eperti bertentangan dengan kemampuan didaktik.
12.    Pengembangan organisasi menggunakan suatu model campur tangan riset tindakan.

13.    Pengembangan organisasi menekankan pentingnya penentuan tujuan dan kegiatan perencanaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar